🦡 Para Petani Menggunakan Perontok Padi Yang Merupakan Teknologi

Mesinperontok padi merupakan salah suatu mesin pertanian dagangan dari Maksindo yang biasanya digunakan maka dari itu para petani Indonesia saat periode panen tiba. Mereka menggunakan mesin perontok gabah ini untuk merontokkan padi bermula jeraminya. Bila lalu detik berbuat proses perontokan padi memakai alat tradisional adalah dengan Padiyang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f mesin perontok padi, mesin pemotong padi, dan mesin penggiling padi untuk dijadikan beras. Jika petani sudah menggunakan teknologi dengan maksimal maka dampak positif yang akan didapatkan petani adalah petani dapat memprodksi padi dalam jangka waktu Selanjutnya selesai diarit padi akan digiling menggunakan mesin perontok padi yang juga dibantu oleh Rumah Zakat dan BSI. "Alhamdulillah, sekarang untuk panen para petani tidak terlalu capek karena ada mesin perontok padi yang disiapkan kelompok tani petani berdaya," ujar Apip Haerudin Relawan Rumah Zakat. PartaiPerindo terus bergerak membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat bawah di seluruh daerah di Indonesia. Partai Perindo terus bergerak membangun Prosespasca panen padi merupakan berbagai proses pengolahan padi mulai dari pemanenan hingga proses menjadi beras yang siap konsumsi. Semua proses ini ada yang masih secara manual atau tradisional dan ada yang sudah menggunakan alat atau teknologi yang semi modern. Teknologi pasca panen padi adalah hal yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil panen karena bila Berikutadalah kebutuhan-kebutuhan petani desa. Hai perkenalkan saya Hanna Wendyaz Budianto seorang mahasiswa angkatan 2020 dari Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Pertanian dan Bisnis Program Studi Agroteknologi.. Seiring berkembangnya teknik pertanian semakin kompleks kebutuhan informasi yang dibutuhkan petani terutama tentang kebutuhan alat dan bahan guna memelihara lahan yang mereka Penggunaanyasemakin ditinggalkan petani karena kurang efektif dan kemudian mereka beralih ke mesin perontok padi (thresher) yang dinilai lebih mengguntungkan. Orang Nias menyebutnya sebagai losu (Anonim 2011). Lumpang juga merupakan alat yang digunakan untuk menumbuk padi ataupun beras, terbuat dari kayu ataupun batu dan biasanya juga Alatini sangat membantu para petani singkong yang dibutuhkan pada perindustrian yang menggunakan bahan baku singkong. Alat ini juga tidak hanya berfungsi untuk singkong saja namun juga untuk umbi umbian lainnya. Mesin perontok padi ini memiliki pisau yang panjangnya sekitar 120 cm. Pemotong ini bergerak otomatis pada taman padi yang ada di MesinPerontok Padi Multiguna Mesin Perontok Padi Multiguna ini sangat cocok untuk merontokkan padi dengan tingkat kebersihan 95%, mdah dalam penggunaannya dan mudah dalam perawatannya. dilengkapi roda untuk mempermudah membawa mesin ini ke ladang. RwDOYC. Bali kaya akan potensi dan berbagai sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan masyarakat, salah satunya adalah padi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan diolah menjadi beras sebagai bahan pokok nasi. Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan merupakan salah satu daerah di Bali yang mempunyai potensi sektor pariwisata. Proses perontokan padi masih dilakukan secara manual menggunakan meja kayu atau dengan mesin perontok padi dengan motor bakar diesel. Proses kerja manual banyak membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup lama dalam proses merontokkan padi, sehingga produktivitas menjadi rendah. Dipihak lain penggunaan mesin perontok padi bertenaga motor bakar diesel kurang ramah lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu upaya alternatif untuk memudahkan proses merontokkan padi yaitu dengan menggunakan mesin perontok padi dengan penggerak motor listrik dengan matahari sebagai sumber energi. Setelah dilakukan perhitungan, hasil perencanaan yang diperoleh, motor 200 watt dengan diameter poros 1 inchi dan bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding dengan diameter dalam 25 mm, gir 50 mata untuk di mata perontok dan 25 mata untuk di motor listrik dan rantai yang digunakan adalah tipe 428H dengan panjang 1000 mm. Dari hasil pengujian alat yang sudah dibuat diperoleh waktu rata-rata untuk merontokkan padi 14,642 detik. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Terutama menggunakan mesin perontok padi menggunakan panel [4], dalam penggunaan panel surya ini memliki beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja alat mesin perontok padi terutama cuaca, pada saat musim hujan panel surya tidak bisa melakukan pengisian listrik ke baterai, memakai banyak tempat untuk meletakkan mesin berukuran besar ditengah lahan persawahan untuk melakukan pengisian pada panel surya. Adapun mesin perontok padi yang digunakan pada saat ini banyak memakai mesin berbahan bakar diesel [5], ada mesin ini memiliki beberapa kelemahan terutama yaitu, bahan bakar diesel bersubsidi pada saat ini susah diperoleh langka, sehingga pembiayaan operasional menjadi relatif mahal, Selain itu juga tidak ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya yang dikonsumsi alat perontok padi saat beroperasi dengan memvariasikan kecepatan putaran bilah-bilah perontok padi untuk kapasitas gabah yang sama, dan mengukur lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perontokan padi tersebut. ...Aldy Apfissetra Anggun AnugrahPadi merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat penting dan menjadi makanan pokok di Indonesia. Di Indonesia, petani mengolah hasil panen padi dengan cara merontokkan padi menggunakan alat tradisional dan konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat mesin perontok padi bertenaga listrik baterai, mengetahui komsumsi daya mesin dan waktu pengoperasian dengan memvariasikan kecepatan putaran perontok padi untuk kapasitas gabah yang sama dan kapasitas berat 1 kilogram padi. Metode penelitian dilakukan beberapa tahapan seperti perancangan dan perakitan mesin perontok padi, perancangan sistem kelistrikan dan perakitan serta pengujian mesin perontok padi. Dengan menghadirkan sebuah alat perontok padi tanpa bahan bakar maka perlu dilakukan perancangan mesin perontok padi menggunakan motor listrik DC 300 watt, arus 12,5 ampere, tenaga penggerak 1,04 Nm, dan memiliki kecepatan maxsimal 2750 rpm dengan baterai 24 volt 70 Ah sebagai catu dayanya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mesin dapat bekerja dengan baik dengan kecepatan yang dapat divariasikan sesuai kebutuhan dengan konsumsi daya maxsimal 25,31 watt. Pada pengujian 1 karung dengan kecepatan 1250 rpm, berat padi 5 kg dengan waktu pengoperasian 5,06 menit. Pada pengujian 1 Kg padi dengan kecepatan 1250 rpm, berat padi 350 gram, dengan waktu pengoperasian selama 18 detik. Mesin ini juga ramah lingkungan karena tidak ada emisi gas buang dan bersifat portable dapat dipindahkan ke lokasi yang Produk. Graha IlmuG RosnaniG. Rosnani, "Perancangan Produk. Graha Ilmu", Edisi 10. Yogyakarta-Indonesia, 2010Elemen-Elemen Mesin Dalam Perancangan MekanisR L Mott, "Elemen-Elemen Mesin Dalam Perancangan Mekanis", Edisi 1. Penerbit Andi. Yogyakarta-Indonesia, SurdiaDan S SaitoT. Surdia, dan S. Saito, "Pengetahuan Bahan Teknik", Edisi 3. PT. Pradnya Paramita. Jakarta-Indonesia, Book of Machine Design EurasiaR S KhurmiJ K Khurmi, dan Gupta, "Text Book of Machine Design Eurasia", Edisi 1. House ltd Ram Nagar, New Delhi-India, Perencanaan Dan Pemilihan Elemen MesinK Sularso DanSugaSularso dan K. Suga, "Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin", Edisi 1. Pradnya Paramita. Jakarta-Indonesia, 2002. Teknologi pertanian sangat penting untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di era sekarang. Banyak sekali melenial yang mengembangkan inovasi baru mengenai teknologi, terutama teknologi pertanian untuk usahatani padi di Indonesia. Mengenai pengaruh teknologi dalam sektor pertanian sangat besar terutama bagi Indonesia, karena kebanyakan petani di pelosok masih menggunakan cara yang sederhana untuk mengolah padi. Pemerintah harus memantau perkembangan petani Indonesia dan memperkenalkan inovasi baru teknologi pertanian yang semakin berkembang dari masa ke masa. Beras memiliki peranan yang dominan dalam kebutuhan pangan bagi masyarakat di Indonesia dengan tingkat konsumsi tinggi, oleh karena itu teknologi dapat meningkatkan hasil beras yang berkualitas dan harga jual tinggi. Oleh sebab itu dorongan teknologi sangat berpengaruh dalam efisiensi pengolahan beras dengan produksi yang besar. Implementasi untuk strategi peningkatan produktifitas dengan diwujudkan melalui mekanisme Pengolahan Tanaman secara Terpadu PTT. PTT merupakan inovasi baru untuk menuntaskan permasalahan mengenai peningkatan produktivitas padi dan penghasilan patani supaya mewujudkan kesejahteraan petani. Teknologi berperan penting dalam peningkatan produktivitas dan penghasilan petani karena teknologi juga ikut dalam menentukan proses produksi pertanian. Karena masalah utamanya pada pola konsumsi beras yang semakin tinggi sehingga membutuhkan penerapan PTT. Penerapan teknologi PPT pada dasarnya mampu meningkatkan efesiensi teknis upaya mendukung pemuasan kebutuhan beras nasional di Indonesia yang dinilai penting untuk ditinjau lebih lanjut Mira Apriani, Dwi Rachmina & Amzul Rifin, 2018. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Perkembangan dan Peranan Teknologi dalam Efisiensi Pengolahan Usahatani Padi di Indonesia Teknologi pertanian sangat penting untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di era sekarang. Banyak sekali melenial yang mengembangkan inovasi baru mengenai teknologi, terutama teknologi pertanian untuk usahatani padi di Indonesia. Mengenai pengaruh teknologi dalam sektor pertanian sangat besar terutama bagi Indonesia, karena kebanyakan petani di pelosok masih menggunakan cara yang sederhana untuk mengolah padi. Pemerintah harus memantau perkembangan petani Indonesia dan memperkenalkan inovasi baru teknologi pertanian yang semakin berkembang dari masa ke masa. Beras memiliki peranan yang dominan dalam kebutuhan pangan bagi masyarakat di Indonesia dengan tingkat konsumsi tinggi, oleh karena itu teknologi dapat meningkatkan hasil beras yang berkualitas dan harga jual tinggi. Oleh sebab itu dorongan teknologi sangat berpengaruh dalam efisiensi pengolahan beras dengan produksi yang besar. Implementasi untuk strategi peningkatan produktifitas dengan diwujudkan melalui mekanisme Pengolahan Tanaman secara Terpadu PTT. PTT merupakan inovasi baru untuk menuntaskan permasalahan mengenai peningkatan produktivitas padi dan penghasilan patani supaya mewujudkan kesejahteraan petani. Teknologi berperan penting dalam peningkatan produktivitas dan penghasilan petani karena teknologi juga ikut dalam menentukan proses produksi pertanian. Karena masalah utamanya pada pola konsumsi beras yang semakin tinggi sehingga membutuhkan penerapan PTT. Penerapan teknologi PPT pada dasarnya mampu meningkatkan efesiensi teknis upaya mendukung pemuasan kebutuhan beras nasional di Indonesia yang dinilai penting untuk ditinjau lebih lanjut Mira Apriani, Dwi Rachmina & Amzul Rifin, 2018. Tabel 1. Tingkat Penerapan Komponen Teknologi PTT Usahatani Padi Sumber Jurnal Agribisnis Indonesia vol 6 No 2, Desember 2018; halaman 121-132 Persentase rata-rata tingkat penerapan komponen Teknologi PTT dapat dilihat dari Tabel 1. Bahwa tingkat penerapan teknologi PTT secara keseluruhan berada di kategori sedang dengan rata-rata sebesar 71,54. Penggunaan benih Varietas Unggul Baru VUB dalam Komponen teknologi PTT dengan rata-rata tingkat penerapannya 85%. Penggunaan benih bermutu, berlabel, dan bersertifikat dengan rata-rata tingkat penerapan 96,83%. Penggunaan pupuk Anorganik dengan rata-rata penerapannya sebesar 86,33%. Lalu untuk penerapan jarak tanam jajar legowo 21 mempunyai rata-rata penerapan paling tinggi yaitu 98,50% karena memiliki tujuan untuk meningkatkan jumlah populasi tanaman dan memaksimalkan penerapan cahaya matahari untuk kebutuhan tanaman, dapat memudahkan dalam penanaman secara praktis. Komponen Teknologi PTT selanjutnya yaitu umur bibit Domestic rice needs will continue to increase, it is estimated that national rice needs in 2035 will reach 36 million tons. Meanwhile, national rice production capacity is experiencing slow growth or tends to be stagnant. So that it needs an increase in productivity or technical efficiency through the Integrated Crop Management ICM model approach. This study aims to analyze the level of rice ICM technology implementationand the factors that influence the level of rice ICM technology implementation and its effect on the technical efficiency of rice farming in Bogor Regency. Determination of the sample using purposive sampling method, a sample of 60 farmers in the District of Cariu, Pamijahan, and Leuwisadeng of Bogor Regency were analyzed using the scoring method, multiple linear regression models, and the stochastic frontier analyze method. The results showed the level of rice ICM technology implementation in Bogor Regency was classified as moderate 71 , 54 percent, while the technology component with the highest level of application was jajar legowo spacing of 21 98 , 50 percent and the lowest was the use of manure 27 percent. Factors that influence the level of rice ICM technology implementation at α level of 5 percent are non-farm income with an estimated value of 3 , 318, intensity of SLPTT and non SLPTT training with an estimated value of 2 , 236, and dummy farmer's employment status with an estimated value of 2 , 127. While the experience factor of farming with an estimated value of 0 , 110 and the duration of formal education of farmers with an estimated value of 0 , 403 has an effect on the level of α of 10 percent. T he level of rice ICM technology implementation with an estimated value of -0 , 0855 and farmer access to obtain credit with an estimated value of -0 , 0348 has an effect on the technical efficiency of rice farming at α level of 1 percent, while the land ownership status with an estimated value is -0 , 2527 at α level of 10 percent. The average level of technical efficiency of rice farming in Bogor Regency is not optimal 67 , 4 percent, this is due to, among others, the application of technological components that are still relatively low or not as recommended by ICM . Therefore, efforts are needed to increase motivation and farmer participation in implementing ICM technology optimally and sustainably to help meet national rice needs. Penerapan teknologi inovasi pertanian berperan dalam meningkatkan produktivitas usaha tani, sehingga berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, yang salah satunya diindikasikan dari meningkatnya ketahanan pangan rumah tangga ini bertujuan untuk mengindentifikasi inovasi teknologi pertanian yang telah diterapkan di lokasi studi, dan menganalisis hubungannya dengan kondisi ketahanan pangan pada rumah tangga penelitian berupa survei di dua desa di Kabupaten Bogor yang masing-masing memiliki tipe pertanian yang berbeda yaitu lahan kering dan basah sawah, dengan jumlah sampel sebanyak 80 dianalisis dengan uji statistik Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani di lahan sawah telah menerapkan inovasi teknologi berupa sistem jajar legowo secara intensif, dan petani di desa berlahan kering cukup intensif dalam menerapkan inovasisistem tumpang sari dan pengolahan hasil pertanian on farm .Penerapan teknologi ini berkorelasi positif dengan kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani, yaitu petani yang menerapkan inovasi teknologi lebih intensif memiliki tingkat ketahanan pangan yang lebih baik.

para petani menggunakan perontok padi yang merupakan teknologi